Cara Mengajar Ips Yang Menarik Dan Menyenangkan
Cara Mengajar Ips Yang Menarik Dan Menyenangkan – Pendidikan IPS (IPS) sangat penting bagi siswa sekolah dasar. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan sosial, siswa dapat memahami masyarakat dan lingkungan sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat.
Isi pembelajaran IPS SD kelas VI dengan pendekatan tematik terpadu yang diterapkan dalam Kurikulum 2013. Oleh karena itu, IPS dikaitkan dengan mata pelajaran lain yang dikemas sebagai tema pembelajaran. Faktanya, guru masih sering memberikan materi pada saat perkuliahan, sehingga menimbulkan kesan bercerita. Hal ini membuat siswa menjadi bosan, kurang aktif dan kurang minat belajar. Pengajaran dengan cara seperti ini menurunkan minat belajar siswa sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi kurang optimal.
Cara Mengajar Ips Yang Menarik Dan Menyenangkan
Permasalahan pembelajaran IPS juga dialami oleh siswa kelas VI SDN Candi 02 Semarang. Siswa mengalami kesulitan belajar berupa pemahaman dan mengingat materi pelajaran. Khususnya pada konten mengenal negara-negara ASEAN. Siswa mudah lupa dan membutuhkan waktu lama untuk memahami materi. Sehingga hasil belajar siswa yang kurang optimal terbukti dengan rendahnya hasil penilaian pada mata pelajaran IPS yang berada di bawah standar ketuntasan minimal.
Dijamin Berhasil, Tips Mudah Belajar Online Di Masa Pandemi
Guru mengembangkan pembelajaran berbasis permainan (game-based learning) yaitu metode pengajaran dengan menggunakan unsur permainan. Dalam pembelajaran berbasis permainan, siswa mempelajari materi yang dikemas dalam bentuk permainan untuk memudahkan belajar dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan.
Dari analisa tersebut, beliau sebagai seorang guru mencoba menerapkan pembelajaran berbasis permainan untuk memudahkan proses pengambilan materi kepada siswa dengan mengemas materi tentang negara-negara ASEAN dalam bentuk permainan eksklusif pada pendidikan IPS kelas enam yang saya bahas. “ASEAN Tower” merupakan singkatan dari negara-negara ASEAN.
Pembelajaran berbasis game dengan media permainan Monopoli Menara ASEAN diawali secara klasikal dengan guru menyampaikan materi, kemudian siswa dibagi menjadi kelompok heterogen yang terdiri dari 6 orang pemain. Semua anggota kelompok bermain Monopoli dengan kartu soal. Permainan dimulai dengan pemain melempar dadu sehingga bidak bergerak. Ketika pemain singgah di suatu negara, mereka mengambil kuesioner dan harus menjawabnya. Peserta yang berhasil menjawab berhak mendapatkan uang permainan yang dapat digunakan untuk membeli sumber daya dalam permainan Monopoli. Sebaliknya, jika Anda tidak dapat menjawab suatu pertanyaan, teman satu grup Anda berhak menjawabnya dan mendapatkan hadiah uang tunai untuk jawaban yang benar. Permainan ini tidak jauh berbeda dengan Monopoli sebenarnya, hanya saja kartu peluangnya diganti dengan kartu soal.
Keunggulan media eksklusif ASEAN Tower adalah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dapat dimainkan kapan saja, mengembangkan kreativitas dan potensi siswa, serta memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Dan kelemahan dari ASEAN Tower Game adalah siswa rajin dalam permainan yang menyebabkan waktu belajar berlalu lebih dari yang direncanakan ketika kelompok tersebut berdebat untuk menjawab padahal hanya siswa tertentu yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. kartu
#2 Diklat 38jp
Dengan pemanfaatan Media Menara ASEAN, pendidikan IPS kelas VI di SDN Candi 02 Kota Semarang mengalami peningkatan. Pembelajaran berbasis permainan dengan menggunakan permainan Monopoli Menara ASEAN berhasil membantu siswa lebih mudah memahami materi tentang negara-negara ASEAN, dan juga dapat membantu siswa mencapai hasil IPS yang melebihi kriteria penyelesaian yang ditetapkan sekolah.
Buat akun gratis di Innovative Guru Ayo, buat akun Innovative Guru gratis, berpartisipasi dalam pelatihan dan acara gratis dan dapatkan sertifikat JP yang akan membantu Anda naik pangkat di tempat kerja. Daftar untuk mendapatkan akun gratis
Belajar bahasa Arab bisa jadi menantang, terutama bagi pemula. Metode pengajaran bahasa Arab yang inovatif dan efektif adalah metode “1 siswa 1 kata” dengan menggunakan metode belanja kata.
Penilaian formatif dapat menjadi alat untuk mengukur pemahaman siswa terhadap proses pengajaran dan menjadi acuan untuk meningkatkan proses pengajaran di kelas. Namun, di balik manfaatnya dalam proses pembelajaran, ada beberapa fakta mengejutkan dari penerapan penilaian formatif ini!
Tumbuhnya Kreativitas Dan Inovasi Pembelajaran Di Era Pandemi (2)
Tidak dapat dipungkiri bahwa kurikulum mandiri menjadi tantangan bagi sekolah dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Meskipun diberikan keleluasaan dalam desain pembelajaran, guru tetap harus mengajar sesuai dengan prestasi dan perkembangan siswa. Selain itu, guru harus menemukan ‘formula’ sendiri untuk mencapai prestasi tersebut. Namun “rumus” ini tidak bisa diterapkan secara akurat di sekolah.
Pada hari Jumat tanggal 11 Februari 2022, anak kelas 2 Sholahuddin Al Ayyubi SD Juara Jakarta Timur menelepon bersama teman-temannya. Mereka belajar memulai dan mengakhiri panggilan dengan “Assalamu Alaikum. Halo, apa kabar Musa?” “Assalamu Alaikum. Di mana alamat rumahmu? Rumahku di Jalan Mawar. Nanti kamu akan berkunjung ke rumahku.” “Baiklah, aku akan melaksanakan tugasku lagi, Wassalamu Alaikum”. Hal tersebut terlihat dari video yang diposting saat mengerjakan PLBJ. Rekrutmen Mereka belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dan sopan. Ada yang panggilan biasa dan ada pula yang video call. Dimulai dengan sapa, menanyakan kabar, bertukar informasi dan diakhiri dengan sapa. Dalam situasi anak belajar PJJ saat ini, banyak hal menarik yang terjadi saat berkomunikasi melalui telepon. Itu bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sehat, lho. Mengapa? Sebab dalam rekaman video yang dikirimkan, terdapat anak-anak yang bingung bagaimana cara menyapa temannya, ada yang malu-malu, ada yang menanyakan kapan tugas selesai, ada yang diam lama, ada pula yang cepat menutup. Mengobrol. Jangan bingung mau ngomong atau tidak, kalau ketemu di sekolah saat PTMT (tatap muka terbatas) ngomong-ngomong dan bikin gaduh. Perbincangan pun berakhir “Alhamdulillah saya senang bu. Kalau bingung mau ngomong apa bisa langsung ngobrol di hp” kata Khanja, “Saya bingung mau ngomong apa bu “. am,” kata Unnas. “Senang rasanya bisa menelpon teman-teman. Saya mengenalnya karena saya tidak bertemu dengannya di sekolah.” Ide itu muncul dari Hanung setelah menyelesaikan studinya di Pendidikan Lingkungan Hidup Jakarta (PLBJ).
Pendekatan disiplin positif merupakan pendekatan yang mendidik dan membimbing perkembangan karakter anak tanpa memberikan hukuman kepada anak atau siswanya. Apa latar belakang pendekatan ini? Baca pembahasannya pada artikel ini!
Tantangan dan Inovasi Pengajaran di Malaysia Saat Pandemi #BGI Lintas Negara Bapak Adi Tri Sutrisno, SPD, Gr. Guru pendidikan anak Indonesia di Malaysia. Rangkaian diskusi kali ini masih berkaitan dengan Pembelajaran Lintas Negara. Meski masih satu keluarga dengan Indonesia, tantangannya tentu tidak ada. Tantangan mengajar di Malaysia saat pandemi Pak Adi mengatakan, ada 4 tantangan khusus mengajar di Malaysia saat pandemi, yaitu.
Kontribusi Akademik, Guru Besar Ps Pendidikan Ips Ulm Menjadi Nasumber Di Uin Mataram
Artikel Temukan artikel menarik untuk memperluas pengetahuan Anda Lihat lebih banyak
Akses terhadap sumber belajar kerja Akses terhadap program sekolah Produsen IHT dan POP Kontribusi tenaga kependidikan Program CSR membangun pembelajaran bersama
Harap bersabar karena kami secara bertahap memigrasikan data lama ke platform baru. Jika ingin melihat data sebelumnya, kunjungi website versi sebelumnya pada link di bawah ini.
Namun jangan khawatir, kini Anda bisa login, daftar akun dan belajar di platform guru baru yang inovatif, HANIETI, M.Pd, lahir pada tanggal 6 Agustus 1973 di P Lubang, Distrik Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Pendidikan menengah di SMEAN Payakumbuh…
Workshop Peningkatan Kompetensi Guru & Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2022
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran wajib mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di Indonesia. Menurut Supardi (2011), IPS menekankan pada kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang kompleks meskipun dalam ruang lingkupnya sendiri. Singkatnya, IPS lebih fokus pada pemberian keterampilan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah sederhana yang dihadapinya.
Untuk mencapai tujuan IPS, maka harus ada penerapan pembelajaran. Bahkan tidak dapat dipungkiri kita sering mendengar keluhan bahwa mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial terkesan terlalu membosankan, tidak menarik dan buruk. Apalagi jika Anda belajar IPS di siang hari. Hal ini sering kali membuat siswa mengantuk dan kurang berminat dalam belajar. Selain itu, menyajikan konsep dan teori yang sudah mati, tidak dapat diterapkan, dan jauh dari menarik. Akibatnya siswa akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan sikap kritis dan analitis dalam menganalisis fenomena sosial yang ada seperti pada mata pelajaran IPS.
Sebenarnya menarik atau tidaknya tergantung kreativitas guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Tidak berdasarkan subjek. Guru yang kreatif akan mampu membuat materi apa pun menjadi menarik dan menyenangkan. Ketrampilan guru dalam memilih metode dan media yang sesuai dengan materi akan membuat materi yang awalnya kurang menarik perhatian siswa terlaksana.
Atau cara berpikirnya. Jadi Anda juga bisa mengubah gaya belajar Anda. Pada saat ini guru harus mengetahui beberapa hal. Pertama, guru adalah penolong. Jadi sekarang bukan waktunya guru
11 Ips Model Pembelajaran
Siswa harus diberi kesempatan untuk membangun kembali pengetahuan mereka di sela-sela studi. Lebih baik menggunakan metode konstruktif. Karena guru dapat membentuk pengalaman siswa. Proses pengajaran dilakukan secara bersamaan antara guru dan siswa. Kedua, ubah gaya belajar Anda
. Siswa diharapkan lebih giat dalam belajar. Ketiga, mengubah cara pengajaran tradisional seperti ceramah, diskusi publik dan sebagainya ke pendidikan modern yang disebut pendidikan abad 21, keempat, memanfaatkan IT dalam pendidikan.
Faktanya, masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran IPS. Metode ceramah dinilai paling efektif dalam menyajikan materi IPS. Siswa diminta mengingat nama, tanggal, kronologi, dan lain-lain. Sehingga mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi kurang bermanfaat dan membosankan. Parahnya lagi, siswa disuruh mencatat materi, yang mau tidak mau membuat pembelajaran menjadi sulit
Cara mengajar matematika yang menyenangkan, cara mengajar ips sd yang menyenangkan, cara mengajar paud yang menyenangkan, cara mengajar yang asyik dan menyenangkan, cara mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan, cara mengajar mengaji yang menyenangkan, cara mengajar tpa yang menyenangkan, cara mengajar iqro yang menyenangkan, cara mengajar tenses yang menyenangkan, cara mengajar bahasa inggris yang efektif dan menyenangkan, cara mengajar calistung yang menyenangkan, cara mengajar tajwid yang menyenangkan